logo atas

Blog ini di peruntukan untuk eksplorasi dunia maya, baik untuk pribadi maupun bisnis ( jual - beli ).untuk melihat toko On line kami silahkan masuk link ini bisnis paling gratis
Boleh juga kunjungi On line Store Kami

iklan

Jumat, 31 Oktober 2014

Menggapai Ketentraman Bathin


Semoga Allah Yang Maha Mendengar, Maha Menatap, Maha Menyaksikan segalanya, Maha Tahu keadaan hati kita, Mengkaruniakan kepada kita hati yang lapang, hati yang bening, hati yang tentram, dan membimbing kita agar menjadi pribadi yang menentramkan, melapangkan dan menjadi jalan keluar dari segala kesempitan. Amin. Saudara sekalian, banyak orang yang takut
dengan penyakit SARS, demam berdarah, kanker, dan jantung. Padahal yang membunuh paling banyak manusia, kebahagian manusia, adalah penyakit kecemasan. Siapapun yang hidup di dunia ini dan tidak berhasil lepas dari kecemasan, maka apapun yang ada, tidak akan bisa dinikmati.

Cemas dan gelisah ada yang boleh bahkan berpahala, tetapi ada yang menjadi dosa. Cemas yang bagus adalah cemas kalau shalat kita tidak diterima, amal tidak ikhlas, takut tidak bisa  membahagiakan suami, takut tidak bisa mendidik anak, takut ilmu tidak bisa diamalkan, cemas mati tidak khusnul khatimah dan itu semua bagus. Yang merasakan cemas seperti itu ternyata hanya sedikit. Saudara sekalian, lebih baik banyak uang, tetapi hati tenang daripada tidak punya uang hati gelisah. Lebih baik hidup bahagia dari pada hidup menderita. Mari kita kupas apa yang membuat orang menjadi gelisah.

1. Banyak Hutang
Orang yang banyak hutang, mudah untuk berbohong kalau sudah waktunya ditagih sedangkan uang tidak ada. Dunia menjadi sempit, ide (maaf) licik sering terbit dari pikiran kita. Maka harus hati-hati, kalau ingin hidup bahagia jangan berhutang. Kecuali hutang yang tidak menjadi jeratan bagi kita, melainkan menambah produktifitas. Nabi Muhammad diberi modal oleh Siti Khatidjah. Masyarakat untung, Nabi Muhammad untung, Siti Khatidjah untung. Inilah yang membuat hati menjadi tenang. Budaya berhutang, budaya hidup penuh dengan ketegangan dan membebani diri.

2. Kurang Jujur
Semakin banyak bohong, orang menjadi tidak jujur dan semakin banyak yang harus disembunyikan, sehingga harus membuat benteng supaya tidak diketahui orang lain. Para pembohong tidak akan pernah nyaman hidupnya. Kalau masih hidup nuraninya, kesalahan dan dosa masih membuat takut. Jika ingin hidup bahagia jadilah orang yang jujur. Tampil apa adanya menjadikan hidup lebih ringan.



3. Banyak Keinginan
Semakin banyak keinginan duniawi, maka semakin tegang dalam hidup ini. Berbahagialah orang-orang yang sedikit keinginan dunianya, dan banyak keinginan akhiratnya. La in syakartum la aziidannakum – Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah nikmat kepadamu. Jauh sebelum kita lahir, rejeki untuk kita sudah dibagikan. Kalau kita bekerja jujur, bekerja keras, otak cerdas, hati ikhlas, maka akan ketemulah jatah rezeki kita. Kalau kita sudah bisa mengendalikan keinginan duniawi dan beralih kepada keinginan lebih untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,
insyaAllah hati akan semakin tenang.

4. Ambisius
Apapun keinginan yang tidak digantungkan kepada Allah SWT, Alaa bi dzikrillaahi tathma-innul quluub – Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. Hati akan menjadi tenang, tentram, yakin sambil gigih di jalan Allah SWT. Kegigihan dan ambisi yang salah justru akan menambah kecemasan kita. Mempunyai harta, pangkat, kedudukan, penampilan, apabila tidak berhasil menjadi lebih dekat kepada Allah SWT, maka akan stress.





5. Pendengki.
Orang yang pendengki akan gelisah hidupnya. Pendengki itu semakin orang meraih kedudukan, maka dia semakin tegang dalam hidupnya. Orang lain semakin banyak rezekinya, maka dia semakin naik emosinya. Seharusnya terserah Allah, karena baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Orang yang tidak mendengki senang kepada kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada orang lain.

6. Orang Sombong / Emosional.
Orang yang sombong dan mudah marah akan lelah hidupnya, karena sensitif dan mudah tersinggung. Orang yang tidak emosional ketika ada masalah dia akan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Oleh karena itu kalau pribadipribadi yang tenang memimpin, rakyat akan terbawa tenang. Berarti ketenangan hanya milik orang yang kokoh imannya. Semakin lemah iman, maka semakin gelisah. Tenang itu datang dari kokohnya iman dan yakin kepada Allah. Supaya iman menjadi kuat, kuncinya adalah faham dengan ilmu. Usahakan untuk mencari ilmu yang wajib yaitu ilmu untuk semakin mengenal, dekat, dan dicintai Allah. Kita harus mencari dan berkorban berapapun biaya untuk mencari ilmu, karena mencari ilmu itu investasi. Mudah-mudahan hidup menjadi tenang, berbekaliman dan ilmu serta pengamalannya. InsyaAllah kita mendapatkan dunia dan akhirat dengan ketenangan, Amin. Alhamdulillaahirobbil’alamiin.

Sumber : Aa Gym

2 komentar:

viva Blog